Monday, April 8, 2013

KATA BERBISA SANG PENYAIR WIDJI THUKUL

PENGKHIANATAN MENGALAHKAN PERJUANGAN SIAPA DAN APA PUNCANYA


WIDJI TUKUL KATA BITARA



TAN MALAKA PEJUANG BESAR ALAM NUSANTARA







SIAPA TAN MALAKA ?  SEJARAWAN BELANDA HARRY A FOEZE MENUMPU SELURUH HAYAT UNTUK MENGKAJI GERAK NADI PERJUANGAN BELIAU .   MENELUSURI DI SETIAP LALUAN SEJARAH  

“ORANG-ORANG YANG BERANI MEMANG BISA DIPENJARAKAN, TETAPI KEBERANIAN TAK BISA DIPENJARAKAN” - WIJI THUKUL

 “Di hadapan manusia aku seorang komunis, di hadapan tuhan aku seorang muslim.
Tan Malaka

 

Friday, April 5, 2013

Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta Toer 

Pramoedya Ananta Toer quotes (showing 1-30 of 119)

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Pramoedya Ananta Toer



“Berterimakasihlah pada segala yang memberi kehidupan.”
Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia

“Dalam hidup kita, cuma satu yang kita punya, yaitu keberanian. Kalau tidak punya itu, lantas apa harga hidup kita ini?”
Pramoedya Ananta
“Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.”
Pramoedya Ananta Toe
l
“Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang-orang lain pandai”
Pramoedya Ananta Toer
“seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan”
Pramoedya Ananta Toer,

“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. (Mama, 84)”
Pramoedya Ananta Toer
“A mother knows what her child's gone through, even if she didn't see it herself.”
Pramoedya Ananta Toer
“Kau akan berhasil dalam setiap pelajaran, dan kau harus percaya akan berhasil, dan berhasillah kau; anggap semua pelajaran mudah, dan semua akan jadi mudah; jangan takut pada pelajaran apa pun, karena ketakutan itu sendiri kebodohan awal yang akan membodohkan semua”
Pramoedya Ananta Toer
“Menulis adalah sebuah keberanian...”
Pramoedya Ananta Toer
“How simple life is. It's as simple as this: you're hungry and you eat, you're full and you shit. Between eating and shitting, that's where human life is found. - (Houseboy + Maid, in Tales from Djakarta)”
Pramoedya Ananta Toer,
“Kalau mati, dengan berani; kalau hidup, dengan berani. Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita.”
Pramoedya Ananta Toer
“Dan alangkah indah kehidupan tanpa merangkak-rangkak di hadapan orang lain”
Pramoedya Ananta Toer
“Kau terpelajar, cobalah bersetia pada kata hati.”
Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
“Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit.

(Anak Semua Bangsa, h. 199)”
Pramoedya Ananta Toer

“Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri”
Pramoedya Ananta Toer
“Hidup sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat hanya tafsirannya

(Rumah Kaca, h. 46)”
Pramoedya Ananta Toer
“Jangan sebut aku perempuan sejati jika hidup hanya berkalang lelaki. Tapi bukan berarti aku tidak butuh lelaki untuk aku cintai. (Nyai Ontosoroh)”
Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah

(Rumah Kaca, h. 352)”
Pramoedya Ananta Toer
“Kalau kemanusiaan tersinggung, semua orang yang berperasaan dan berfikiran waras ikut tersinggung, kecuali orang gila dan orang yang berjiwa kriminal, biarpun dia sarjana”
Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia

“Menulislah sedari SD, apa pun yang ditulis sedari SD pasti jadi.”
Pramoedya Ananta Toer
“Orang bilang ada kekuatan-kekuatan dahsyat yang tak terduga yang bisa timbul pada samudera, pada gunung berapi dan pada pribadi yang tahu benar akan tujuan hidupnya

(Rumah Kaca, h. 409)”
Pramoedya Ananta Toer
“Indonesia adalah negeri budak. Budak di antara bangsa dan budak bagi bangsa-bangsa lain.”
Pramoedya Ananta Toer, Jalan Raya Pos, Jalan Daendels
“Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang. Karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka “kemajuan” sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia

(Rumah Kaca, h. 436)”
Pramoedya Ananta Toer
“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun ?
Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin,
akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.”
Pramoedya Ananta Toer
“Kalian pemuda, kalau kalian tidak punya keberanian, sama saja dengan ternak karena fungsi hidupnya hanya beternak diri”
Pramoedya Ananta Toer
“Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas

(Bumi Manusia, h. 138)”
Pramoedya Ananta Toer
tags: batas, sekolah
“Tanpa mempelajari bahasa sendiri pun orang takkan mengenal bangsanya sendiri”
Pramoedya Ananta Toer
tags: bahasa, bangsa
“Kita telah melawan Nak, Nyo. Sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.”
Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
“Dahulu dia selalu katakan apa yang dia pikirkan, tangiskan, apa yang ditanggungkan, teriakan ria kesukaan di dalam hati remaja. Kini dia harus diam- tak ada kuping sudi suaranya.”
Pramoedya Ananta Toer